Pepaya - Carica papaya

Pepaya - Carica papaya

 




Klasifikasi ilmiah
Kingdom          : Plantae
Sub kingdom  : Tracheobionta
Super divisio  : Spermatophyta
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Subkelas          : Dilleniiidae
Ordo                : Violales
Famili               : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L.
Putra (2015)

Deskripsi
    Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda “papaja” dan pada masa lainnya diambil dari Arawak”papaya”. Dalam bahasa jawa disebut “kates” dan bahasa sunda disebut “gedang”. Nama daerah lain dari pepaya yaitu peute, betik, ralempaya, punti kayu (Sumatra), pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan), kalajawa, padu (Nusa Tenggara), kapalay, kaliki, unti jawa ( Sulawesi). Nama asing pepaya antara lain papaya (Inggris) dan fan mu gua (Cina) (Herbie, 2015).

    Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang dibagian tengah. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai pada batang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya runcing. Warna buah ketika muda hijau gelap dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Daging buah berasal dari karpela yang menebal,berwarna kuning hingga merah tergantung varietasny. Bagian tengah berongga. Biji-biji pada buah yang masih muda berwarna putih dan pada buah yang sudah masak berwarna hitamatau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir untuk mencegahnya dari kekeringan (Putra, 2015).

Manfaat
    Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sylvia (2017) diketahui bahwa biji pepaya mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin,dan alkaloid. Menurut hasil uji fitokimia yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa biji buah pepaya mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, fenol, dan kuinon. Ada beberapa kandungan dari biji buah pepaya (Carica papaya L.) sebagai zat antibakteri yaitu :
  1. Flavanoid, Flavanoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol dan aseton. Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur. Senyawa-senyawa flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan (Parwata, 2016).
  2. Tanin, Tanin merupakan senyawa fenol bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengadakan denaturasi protein dan menurunkan tegangan permukaan, sehingga permeabilitas bakteri meningkat. Kerusakan dan peningkatan permeabilitas sel bakteri menyebabkan pertumbuhan sel terhambat dan akhirnya dapat menyebabkan kematian sel (Ergina, Nuryanti and Pursitasari, 2014).
  3. Alkaloid, Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel (Saifudin, 2014).
  4. Fenol, Senyawa fenol memiliki sifat yang dapat merusak membran sel yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan atau matinya sel karena perubahan permeabilitas sel. Senyawa fenol juga dapat mendenaturasi protein sel dan mengerutkan dinding sel sehingga dapat melisiskan dinding sel jamur. Selain itu, Senyawa fenol melalui gugus hidroksi yang akan berikatan dengan gugus sulfihidril dari protein fungi sehingga mampu mengubah konformasi protein membran sel target (Kumalasari, 2015).
  5. Kuinon, Kuinon dapat menghambat respirasi sel. Selain itu, kuinon dapat menerima elektron rantai respirasi, proses ini dapat menghasilkan pembentukan radikal bebas dan merusak mitokondria. Aktivitas kuinon menyebabkan cyanideresistant respiration, yaitu kurangnya pasokan oksigen dalam proses respirasi (Husnawati, 2018).
    Biji buah pepaya juga mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. Biji pepaya juga mempunyai efek antibakteri yang dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit kronis, contohnya ektima. Benih pepaya tersebut, juga memiliki aktivitas antimikrobia terhadap Trichomonas vaginalis. Biji ini juga bisa digunakan untuk gangguan urinogenital seperti trikomoniasis dengan pemakaian yang hati-hati untuk mencegah toksisitas (Kharisma, 2017).



Referensi

Ergina, N. S. and Pursitasari, D. (2014). Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave Angustifolia) Yang Diekstraksi Dengan Pelarut Air dan Etanol, J. Akad. Kim, 3(August), pp. 165– 172.

Herbie, T. (2015). Kitab Tanaman Berkhasiat Obat 266 Tanaman Obat Untuk Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. (Adhe, Ed.) Yogyakarta: OCTOPUS Publishing House.

Husnawati. (2018). Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh ( Eupatorium odoratum L) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Pengayaan Praktikum Fisiologi Hewan. Available at: http://eprints.unram.ac.id/10653/.

Kharisma, Y. (2017). Tinjauan Pemanfaatan Tanaman Pepaya Dalam Kesehatan. pp. 1–14. Available  at http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/8319/kharisma_mak_tinjauan_pemanfaatan_tanaman_pepaya_dalam_kesehatan_2 017_sv.pdf?sequence=1&isAllowed=y .

Kumalasari, E. N. S. (2015). Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) Terhadap Candida albicans Serta Skrining Fitokimia. Science, 1(2), 51–62.

Parwata, I. M. O. A. (2016). Flavonoid. Diktat / Bahan Ajaran Kimia Organik Alam, p. 56.

Putra., W. S. (2015). Kitab Herbal Nusantara Kumpulan Resep dan Ramuan Tanaman Obat Untuk
Berbagai Gangguan Kesehatan. (Andien, Ed.) Yogyakarta: Katahati.

Saifudin, A. (2014). Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teknik, Konsep, dan Teknik Pemurnian. 1st edn. Yogyakarta: Deepublish.

Sylvia, O. (2017). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dari Dua Varietas terhadap Bakteri Escherichia coli Ovalina, Jurnal Stikna, 1(2), pp. 183–188.



Penulis :
Wanda Sopiah