Review Materi Eco-Enzyme dan Praktik Hasil Akhir Eco-Enzyme

Review Materi Eco-Enzyme dan Praktik Hasil Akhir Eco-Enzyme


Foto bersama Closing BUN 2021 (dok. Farah)

        Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. Haloo sobat BUN, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan terus diberikan kesehatan, aamiin.. Senang bertemu kembali dengan sobat BUN, tetap jaga kesehatan ya, ingat protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Jangan lupa juga untuk vaksin ya.. agar pandemi covid-19 ini cepat selesai.


        Baca JugaBelajar Eco-Enzyme dan Cuci Tangan Bersama BUN


        Pada hari Minggu tanggal 26 September 2021, merupakan acara closing BUN 2021 nih.. sobat BUN. Tak terasa sudah saatnya perpisahan. Etss.. jangan sedih dulu, saya mau menceritakan dulu nih tentang kegiatan terakhir BUN dengan mengundang Kak Alif  selaku ketua HIMBIO Oryza Sativa dan dosen-dosen program studi biologi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penasaran ngga nih, sobat BUN? Dibaca sampai habis yaa.. artikelnya. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita langsung ke pembahasan kali ini!

        Kegiatan kali ini dimulai pada jam 09.50 WIB dengan pembukaan acara BUN oleh MC, Kak Rana. Pembukaan ini untuk melakukan tepuk doa dan berdoa bersama sebelum memulai kegiatan agar diberikan kelancaran dan sebagai rasa syukur kepada-Nya karena dipertemukan kembali pada kegiatan BUN.


Pembukaan Closing BUN (dok. Farah)

        Dilanjutkan dengan pemaparan materi Eco-enzyme secara umum dan proses pengencerannya oleh Kak Basyuri. Nah, sobat BUN saya jelasin lagi tentang Eco-enzyme yaa.. Eco-enzyme adalah larutan organik yang dihasilkan dengan fermentasi sederhana dari limbah sayuran segar, limbah buah dengan penambahan gula merah dan air dengan menggunakan mikroorganisme selektif seperti Ragi dan Bakteri (Thirumurugan dan Mathivanan, 2016).

        Sobat BUN, limbah sayuran dan buah termasuk sampah golongan apa? Betuul.. termasuk sampah organik, lebih jelasnya sampah terbagi dua berdasarkan tipe zat sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk dan ramah lingkungan untuk kelestarian lingkungan, seperti: limbah sayur dan buah. Sedangkan, sampah anorganik merupakan kebalikan dari sampah organik yang mudah membusuk, seperti: limbah plastik (botol air mineral). Nah, pembuatan Eco-Enzyme tidak hanya memanfaatkan sampah organik saja. Namun, juga memanfaatkan sampah anorganik untuk menjadi wadah fermentasi Eco-Enzyme.

         Sobat BUN, tau ngga nih fungsi dari penambahan gula pada pembuatan Eco-Enzyme? Fungsinya itu menjadi nutrisi untuk mikroorganisme selektif seperti Ragi dan Bakteri. Fermentasi Eco-Enzyme ini dilakukan selama 3 bulan lamanya, agar limbah sayuran dan buah terurai secara sempurna menghasilkan hasil yang maksimal.

    Setelah mendapatkan hasil Eco-Enzyme, selanjutnya proses pengenceran. Proses pengenceran dilakukan karena hasil Eco-Enzyme masih bersifat larutan pekat yang sebelum digunakan sebaiknya ditambahkan pelarut berupa air. Namun, pastikan Eco-Enzyme berbau asam berwarna coklat, menimbulkan gas dan memiliki pH dibawah 4.  Eco-Enzyme yang dibuat bisa digunakan sebagai cairan pembersih lantai kamar mandi, desinfektan, pengusir hama, dan pupuk cair tanaman. Dengan ini, kegiatan BUN berharap adik-adik KBA dapat memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.dan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan.


        Baca JugaPraktik Membuat Eco-Enzyme


 
Pemaparan materi Eco-Enzyme (dok. Farah)

        Setelah pemaparan materi, kegiatan selanjutnya praktik sobat BUN. Praktik apa yaa.. penasaran ngga? Nahh.. praktik yang kita lakukan adalah praktik tentang memasukkan hasil pengenceran ke botol dan penempelan stiker Eco-Enzyme lambang HIMBIO Oryza sativa, DIKBANG dan KBA yang dipimpin dan dipandu oleh Kak Basyuri, Kak Amel Dan Kak Ayu. Di saat praktik ini, senang sekali rasanya melihat adik-adik KBA sangat antusias dan serius memperhatikan proses pengenceran sobat BUN. Adik-adik KBA juga ikut memasukkan hasil pengenceran ke dalam botol kecil dan menempelkan stiker pada botol tersebut.


        Baca JugaMengenal Primata dan Perannya dalam Lingkungan Hidup


 

Praktik Proses Pengenceran Eco-Enzyme (dok. Farah)

        Pemaparan materi sudah, praktik juga sudah. Lalu selanjutnya apa nih, sobat BUN? Yap, betuul nih. Selanjutnya ada sambutan penutupan acara oleh Kak Basyuri selaku ketua pelaksana BUN 2021, sambutan penutupan acara oleh Kak Alif selaku ketua HIMBIO Oryza Sativa, sambutan penutupan acara oleh Kak Windi selaku ketua Komunitas Belajar Anak (KBA), dan terakhir sambutan penutupan acara oleh Dosen Program Studi Biologi UIN Syarif Hidayatullah. Sambutan penutupan acara ini menandakan kegiatan BUN 2021 telah selesai. Sebagai kenang-kenangan karena kegiatan BUN 2021 telah usai panitia BUN 2021 dan Dosen Program Studi Biologi UIN Syarif Hidayatullah penyerahan kenang-kenangan berupa rak buku kepada pihak KBA.


        Baca JugaPraktik Menanam Menggunakan Botol Bekas hingga Belajar Fotosintesis


 
Sambutan dan penyerahan kenang-kenangan (dok. Farah)

        Berakhirlah kegiatan BUN 2021, semoga dapat menambah ilmu sobat BUN dari kegiatan-kegiatan BUN 2021 ini dan kita dipertemukan kembali di tahun berikutnya.. Aamiin.. Ingat! 3M (mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak), Tetap semangat menjalankan aktivitasnya. Mohon maaf apabila saya terdapat salah-salah kata, sesungguhnya kesempurnaan hanya milik-Nya.


Referensi:

Harahap, R. G., Nurmawati, dkk. (2021). Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme sebagai Alternatif Desinfektan Alami di Masa Pandemi Covid-19 bagi Warga Km.15 Kelurahan Karang Joang. Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 67-73.


Fauziah, M., Rahmah, Y. F. (Tanpa tahun). Pengolahan Sampah Organik sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pertanian dan Perikanan di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kabupaten Banjar Provinsi Jawa Barat. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

 

                                                                        Penulis:

Salsabila Ratna Wulandari