Praktik Membuat Eco-Enzyme
BUN2021Haloo Sobat BUN! Gimana nih kabarnya? Semoga sehat selalu yaa! Kalian penasaran ga nih adik-adik KBA kemarin ngapain aja?? Penasaran dong? Yuk yukk aku ceritain gimana serunya kegiatan belajar bareng KBA tanggal 13 Juni kemarin!. Setelah minggu lalu kita belajar tentang “Apa itu Eco-Enzyme?” dan “Praktik Mencuci Tangan dengan Benar”, hari ini adik-adik KBA belajar loohh gimana caranya membuat Eco-Enzyme sendiri. Kenapa sih target pembelajarannya ke anak-anak? Karenaaaa anak-anak inilah yang nantinya akan memimpin dan menjadi Agent of Change bagi bangsa maupun dunia. Dengan harapan mereka dapat mewujudkan lingkungan yang hijau dan asri, serta terbebas dari tumpukkan sampah organik maupun non-organik. Sobat BUN tau ga nih, alat dan bahan apa aja sih yang dibutuhkan untuk membuat Eco-Enzyme? Nah, untuk bahannya kita cuma perlu 3 bahan sederhana, yaitu limbah kulit buah sebagai bahan utamanya, gula molase, dan aquadest. Untuk alatnya apa aja kak? Alat yang digunakan juga mudah didapatkan lohh! Kalian bisa pinjam peralatan dapur milik orang tua kalian, seperti botol plastik bekas, timbangan buah, gelas ukur, sendok, wadah, dan gunting.
Terus cara buatnya gimana kak? Eitss sebentar.. sebelum dibuat Eco-Enzyme harus dipastikan tidak ada sampah non-organik yang tercampur yaa.. Jadi harus dipilah dengan teliti terlebih dahulu. Sobat BUN tau ga nih, kenapa sih kita milih untuk praktik membuat Eco-Enzyme? Kenapa ga praktik yang lain aja? Nahh, tentunya Sobat BUN masih ingat dong di artikel sebelumnya dijelaskan bahwa Eco-Enzyme ini merupakan produk yang ramah lingkungan. Jadi, pembuatan Eco-Enzyme ini dapat mengurangi limbah organik yang ada di bumi lohh! Hah? Kok bisa gitu? Iya dong bisa.. Gini-gini, kalo kita beli buah, daging buahnya pasti kita makan. Namun, kulit buahnya? Sobat BUN emang suka makan kulit buah juga? Pastinya ngga dong hehe.. Coba bayangin deh, kalo setiap hari kita rutin makan buah dan sayur, dalam sebulan kira-kira limbah organik ini bisa terkumpul satu plastik penuh. Wah banyak juga yaa! Padahal itu baru perumpamaan satu orang. Dilansir dari United Nations–Department of Economic and Social Affairs, penduduk di bumi pada tahun 2021 mencapai 7,87 miliar jiwa. Yaampun banyak banget kan Sobat BUN! Kalo sampah organik semua manusia yang hidup di bumi dikumpulkan jadi satu, kira-kira butuh berapa hektar lahan yang digunakan ya? Banyak banget pastinya! Tapi kak, bukannya sampah organik, bisa terurai dengan sendirinya? Betul memang bisa, tapi kalau sampah-sampah organik ini terurai sendiri, tidak banyak manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh manusia. Inilah salah satu alasan kenapa BUN mengajarkan adik-adik KBA cara membuat Eco-Enzyme.
Setelah diberikan review materi minggu lalu, adik-adik KBA dibagi menjadi 3 kelompok, nantinya setiap kelompok akan dibimbing oleh masing-masing 2 kakak pendamping dari BUN. Adik-adik KBA semangat banget loohh waktu diminta membawa alat dan bahan yang diperlukan. Sekarang kita lanjut ke langkah-langkah pembuatan Eco-Enzyme yukk! Pertama-tama kakak pendamping BUN menyiapkan semua alat dan bahan-bahannya nih.. Terus adik-adik KBA bertugas menggunting limbah kulit jeruk menjadi kecil agar enzim yang berada di kulit buah cepat terurai dan dapat memberikan manfaat yang sangaaaaaaat banyak Sobat BUN!. Ohh iya yang bertugas menggunting itu adik-adik yang sudah Sekolah Menengah yaa.. karena gunting merupakan benda tajam yang dapat melukai kulit, jadi harus digunakan secara hati-hati. Terus adik-adik yang masih Sekolah Dasar ngapain dong kak? Adik-adik yang masih Sekolah Dasar diberi tugas menimbang dan memasukan limbah kulit jeruk yang telah di potong tadi ke dalam botol plastik, supaya adik-adik paham bagaimana cara menimbang yang benar, sehingga nantinya ilmu ini dapat diterapkan dan dipraktikkan dirumah masing-masing. Nahh setelah kulit jeruk dipotong kecil-kecil, kemudian ditimbang seberat 210 gram, lalu dimasukan ke dalam botol plastik. Disarankan menggunakan limbah kulit jeruk yaa Sobat BUN! Tujuannya supaya hasil Eco-Enzyme nya beraroma segar seperti jeruk. Setelah itu kita menimbang gula molase sebanyak 70 gram, kemudian adik-adik KBA menuangkan gula molase nya ke dalam botol plastik. Langkah terakhir yaitu mengukur aquadest sebanyak 700 ml lalu dituangkan juga ke dalam botol plastik. Setelah itu botolnya jangan lupa di kocok ya Sobat! Supaya semua bahan dapat tercampur dengan baik. Oh iya Sobat BUN untuk takarannya tidak harus sama seperti yang telah disebutkan yaa.. Intinya memiliki perbandingan 1 : 3 : 10. 1 untuk gula molase, 3 untuk limbah organik dan 10 untuk aquadest.
Sobat BUN tau ga nih, aquadest tuh apa sih? Jadi gini Sobat, aquadest merupakan air hasil destilasi/penyulingan. Berbeda dengan air mineral, aquadest murni hanya mengandung air tanpa adanya mineral atau zat terlarut lainnya. Kalo pakai air keran sebagai pengganti aquadest untuk membuat Eco-Enzyme bisa ga yaa? Sebetulnya bisa aja Sobat.. Namun dikhawatirkan ada mikroorganisme lain yang dapat mengganggu proses fermentasi limbah kulit buah tadi. Jadi sangat disarankan menggunakan aquadest yaa.. Nah, Eco-Enzyme nya disimpan selama 3 bulan yaa Sobat. Wahh lumayan lama yaa?.. Iya Sobat, penyimpanan yang lumayan lama ini bertujuan agar produk yang dihasilkan nantinya memiliki kualitas yang baik. Oh iya, kemarin Hata (adik KBA – tingkat SD) bertanya, “Nanti kalo udah 3 bulan jadinya kaya apa kak?”. Sobat BUN penasaran juga ga nihh? Kasih tau ga yaa?.. Makanya ikutin terus kegiatan BUN bareng adik-adik KBA biar tau nanti bentuk produk Eco-Enzyme nya seperti apa.
Baca Juga: Review Materi Eco-Enzyme dan Praktik Hasil Akhir Eco-Enzyme
Ohh iya Sobat BUN! Jangan lupa yaa, botolnya diberi nama dan tanggal pembuatan. Udah kayak manusia aja yaa dikasih nama hehehe.. Pemberian nama dan tanggal ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa proses fermentasi Eco-Enzyme berlangsung selama tiga bulan dan sebagai pengingat bahwa Eco-Enzyme ini telah dibuat pada hari dan tanggal yang tertera. Satu lagi yang paling penting nih Sobat BUN! Setiap 7 hari sekali tutup botolnya harus di buka yaa.. Karena proses fermentasi juga menghasilkan gas. Apabila Sobat lupa membuka tutup botolnya, bisa-bisa isi dari botol nya akan terpental keluar, nanti gagal deh buat Eco-Enzyme nya. Sobat BUN udah tau belum? Produk hasil Ecoenzym bermanfaat buat apa aja? Nah, ini dia! Manfaat produk hasil Eco-Enzyme itu banyak banget loohh.. Bisa digunakan sebagai desinfektan, cairan pembersih lantai, untuk membersihkan toilet, untuk menyiram tanaman juga bisa loohh. Satu lagi nih yang ga kalah keren. Produk Eco-Enzyme ini bisa digunakan sebagai handsanitizer. Lohh kok bisa dari sampah menjadi pelindung kita dari virus dan bakteri?? Jadi gini Sobat BUN, nantinya setelah 1 bulan Eco-Enzyme ini akan menghasilkan Alkohol, bulan berikutnya akan menghasilkan Enzim, dan dibulan ke-3 sempurna sudah fermentasinya. Dilansir dari waste4change, bahwa Eco-Emzyme ini menghasilkan alkohol dan asam asetat yang bersifat disinfektan. Hal inilah yang membuat Eco-Enzyme dapat membunuh virus dan bakteri. Pas banget kan nih! Lagi masa pandemi kaya sekarang kita harus pintar-pintar menjaga kebersihan Sobat! Salah satunya rajin mencuci tangan dengan sabun maupun handsanitizer. Namun sebelum digunakan menjadi handsanitizer, ada beberepa tahap dulu yang harus dilakukan, yang pasti mudah kok Sobat BUN. Gimana tuh caranya..? Eittss sabar dulu... Masih banyak kok agenda kegiatan BUN ke depannya, pertanyaan ini akan dijawab di next artikel yaa Sobat BUN, saat Eco-Enzyme sudah selesai difermentasi selama 3 bulan.
Waahhh hari ini kita dan adik-adik KBA belajar banyak hal yaa! Mulai dari praktik membuat Eco-Enzyme sampai manfaat Eco-Enzyme yang dapat dijadikan handsanitizer sebagai antibakteri dan virus. Sebelum kegiatan kita selesai, seperti biasa kita selalu main games bareng adik-adik KBA, kali ini games yang dimainkan yaitu “Tebak Hewan”. Kak Amel (panitia BUN 2021) menyebutkan ciri-ciri seekor hewan, kemudian nanti adik-adik KBA menjawab hewan apa yang memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan kak Amel tadi.. Adik-adik KBA pintar banget loohh Sobat! Mereka bisa menjawab pertanyaan kak Amel dengan cepat. Bahkan, Atta (salah satu adik KBA – tingkat SD) menjelaskan kepada teman-temannya tentang keberadaan badak bercula yang hampir punah karena diburu manusia. Pokoknya senang banget lihat antusias dan semangat adik-adik KBA hari ini!
Sayangnya waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB, tandanya selesai sudah kegiatan BUN bersama adik-adik KBA hari ini. Eittss tapi jangan sedih Sobat! 2 minggu lagi kita punya kegiatan yang ga kalah seru loohh.. Ikutin terus yaa kegiatan BUN belajar dan bermain bareng adik-adik KBA sampai akhir! Semangat terus buat adik-adik KBA dan Sobat BUN dalam menuntut ilmu! Semoga dengan membaca tulisan ini kita sama-sama bisa mendapat banyak pelajaran.. Sobat BUN! Ayo turut serta menjaga kebersihan bumi kita! Kalau bukan kita siapa lagi? Dan jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) yaaa Sobat BUN! Salam lestari! Sampai jumpa lagi!
Penulis:
Farah Aulia Rahmah
Semangaaattt..
BalasHapusAww lucunyaaa;33
BalasHapuskerenn aku suka
BalasHapusSemangat Panitia....
BalasHapus