Sawo Kecik - Manilkara zapota
TNOP 2024 (DIKBANG X ARKADIA)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara zapota
Deskripsi
Sawo kecik (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang dapat berbuah sepanjang tahun. Sawo kecik memiliki pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung (Morton, 1987).
Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah. Bercabang rendah, batang sawo kecik berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental (Morton, 1987).
Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya bersisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering ada sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, daging buah lembut, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 11 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lebih kurang 2 cm, keping biji berwarna putih lilin (Morton, 1987).
Fungsi
Sawo kecik merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia (Juwita, 2013). Kebanyakan buah sawo kecik dimakan dalam keadaan segar. Sawo yang siap dikonsumsi adalah sawo matang. Sawo berkualitas baik adalah sawo yang empuk dan berwarna cokelat tua (Juwita, 2013).
Buah sawo memiliki rasa manis yang disebabkan kandungan gula dalam daging buah, yang kadarnya berkisar 16-20 persen. Daging buah sawo juga mengandung lemak, protein, vitamin A, B, dan C, serta mineral besi, kalsium, dan fosfor. Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g yang diperlukan tubuh manusia untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Astawan, 2008 (C, A, R, A, & H, 2010)), selain itu, buah ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah (Astawan, 2008).
Habitat
Sawo (Manilkara zapota) dikenal dengan nama sapodilla (Inggris) merupakan tanaman buah yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Meksiko dan Hindia Barat. Pada saat ini sawo telah tersebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia yang merupakan tempat sawo tumbuh secara komersial (Sunarjono, 2007). Sawo kecik merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara karena menjadi produsen dan konsumen utama buah ini di dunia (Astawan, 2011).
Tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak ditanam di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan ketinggian 1200 m dari permukaan laut seperti di pulau Jawa. Tanaman sawo telah menyebar luas di daerah tropik termasuk Indonesia. Pohon sawo dapat mencapai 20 m, buah berukuran bulat lonjong dengan permukaan kasar berwarna kecoklatan. Daging buah lunak, manis berair, dan berbiji hitam kecoklatan sebanyak hingga enam buah (Sunarjono, 2007).
Perawatan
Sawo kecik tidak memerlukan perawatan yang rumit. Pohon ini tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk kekeringan. Untuk mendapatkan hasil buah yang optimal, pemangkasan dan penyiraman secara teratur sangat dianjurkan. Tanah tempat pohon ini tumbuh sebaiknya memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan kelembapan yang cukup. Penggunaan pupuk organik, seperti kompos, dapat meningkatkan produktivitas buah.
Referensi
Astawan, M. (2011). Buah Sawo Baik Untuk Jantung. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
C, O., A, M., R, K., A, S., & H, J. R. (2010). Agroforestree database: a tree reference and selection guide version 4.0. Retrieved from CIFOR-ICRAF: http://www.worldagroforestry.org/af/treedb/
Juwita, J. (2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Muda, Daun dan Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara Zapota (L.) Van Royen) Terhadap Vibrio Cholerae dan Clostridium perfringens. S1 thesis, UAJY.
Morton, J. F. (1987). Sapodilla. (J) Fruits of Warm Climates.
Sunarjono, H. (2007). Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.