Salak – Salacca zalacca
TNOP 2024 (DIKBANG X ARKADIA)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolinophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Species : Salacca zalacca
Deskripsi
Salak merupakan tanaman yang memiliki ciri-ciri batang tegak, bulat dan coklat. Daun majemuk, bertangkai, berduri, anak daun tidak bertangkai, bentuk lanset, ujung runcing, tepi dan pangkal rata, permukaan bawah berlapis lilin, panjang 50-75 cm, lebar 7-10 cm, berwarna hijau. Bunga berbentuk tongkol, bertangkai, panjang bunga 7-15 cm, berwarna coklat muda (Putri, 2019).
Buahnya berbentuk bulat telur, bersisik tersusun rapi, berwarna coklat, berdaging putih, terbagi dua sampai tiga, berwarna coklat kehitaman. Bijinya keras, berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter ± 1,5 cm, berwarna coklat kehitaman. Akarnya berserabut dan berwarna coklat muda (Putri, 2019).
Habitat
Salak merupakan salah satu buah tropis yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Buah salak hidup dan tumbuh di daerah dataran rendah atau dataran tinggi dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Di Indonesia terdapat banyak sentra daerah penghasil buah salak, seperti Pulau jawa dan Bali, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan Sumatra Utara (Christle & Lestari, 2020).
Manfaat
Salak merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaatnya selain dimanfaatkan daging buahnya, kulit dan biji salak bisa di gunakan. Salah satu hasil pengolahan dari biji salak adalah kopi biji salak. Biji salak diketahui mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh di antaranya mengatasi asam urat, diare, memperlancar sistem pencernaan, menambah tenaga, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kinerja otot, mencegah hipertensi, mencegah resiko terkena kanker, menjaga kesehatan mulut, mengurangi serta mencegah resiko terkena penyakit Alzheimer (Ayuni & Adiaksa, 2017).
Biji salak mempunyai kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tannin dan sedikit alkaloid. Selain itu ekstrak etanol biji salak mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 229,27±6,35 (µg/mL) (Karta, 2015).
Perawatan
Penanaman bibit salak yang baik adalah pada awal musim penghujan. Pembuatan saluran di sekitar kebun dibuat untuk saluran air di musim hujan, dan untuk mengairi kebun di musim kemarau. Pupuk yang dipakai adalah pupuk kandang atau kompos dan NPK. Tujuan pemberian pupuk kandang agar kesuburan tanah dan struktur tanah tetap terjaga dengan ukuran 15 kg untuk tiap rumpun tanaman salak selama setahun sekali. Penggemburan dilakukan sekitar 6 bulan pertama umur tanaman, dan seterusnya dilakukan secara rutin tiap 4 bulan sekali. Pelaksanaan pemangkasan secara rutin setiap 2 bulan sekali atau setelah panen, pemangkasan dilakukan termasuk kepada tandan buah yang kering (Suskandini et al., 2017).
Referensi
Ayuni, N. W. D., Adiaksa, I. M. A., & Sari, I. G. A. M. K. K. (2017). Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Kopi Biji Salak. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, 13(2): 120-126.
Christle, C.D.Y., & Lestari, N.A. (2020). Identifikasi Morfologi dan Kekerabatan Salak di Jawa Timur. Journal Viabel Pertanian, 12(2): 26-33.
Karta, I.W.S., Mastra, E.L.A.N, & Asnawa, I.N.D. (2015). Kandungan Gizi Pada Kopi Biji Salak (Salacca zalacca) Produksi Kelompok Tani Abian Salak Desa Sibetan yang Berpotensi sebagai Produk Pangan Lokal Berantioksida dan Berdaya Saing. Jurnal Virgin, 1(2): 123 – 133.
Putri, M. A. (2019). Identifikasi Flavonoid, Alkaloid dan Tanin Kopi Biji Salak yang Di Sangrai Pada Berbagai Varian Waktu. Doctoral dissertation, Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang.
Suskandini, R.D., Yusnaini, S., Kushendarto, Wibowo, L. (2017). Penyuluhan Budidaya Salak Organik (Teknik Pemeliharaan Tanaman Salak (Salacca edulis) Sehat dan Berbuah Lebat) di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus. Agroteknologi: Fakultas Pertanian Universitas Lampung.