Pohon Tanjung (Mimusops elengi L.)

Pohon Tanjung (Mimusops elengi L.)



Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Ericales

Famili: Sapotaceae

Genus: Mimusops

Spesies: Mimusops elengi L.


Deskripsi 


    Pohon Tanjung merupakan pohon yang selalu hijau (evergreen) dengan tinggi bisa mencapai 15-25 meter. Pohon ini memiliki batang tegak yang kuat dengan diameter hingga 60 cm. Kulit batang berwarna coklat gelap hingga abu-abu dengan permukaan kasar. Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung runcing, berwarna hijau tua dan mengkilap di bagian atas serta lebih pucat di bagian bawah. Bunga tanjung kecil dan berwarna putih kekuningan, harum, dan berbentuk bintang. Buahnya berbentuk bulat atau oval dengan warna hijau saat muda dan berubah menjadi oranye atau merah saat matang. Bijinya keras dengan bentuk pipih dan warna coklat tua. (Radha Sharma. 2013)


Fungsi

    Sebagai Tanaman Hias dikarenakan bunga tanjung yang harum dan bentuk pohon yang indah, pohon ini sering ditanam di pekarangan atau taman sebagai tanaman hias. Sebagai kesehatan, ekstrak dari kulit pohon, daun, bunga, dan biji tanjung sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Beberapa manfaat kesehatan meliputi, Anti-inflamasi dari ekstrak kulit tanjung digunakan untuk meredakan peradangan.Pengobatan mulut dari kstrak bunga digunakan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kayu dari pohon tanjung sangat keras dan tahan lama, sering digunakan dalam pembuatan perabotan, jembatan, dan bahan bangunan.Bunga tanjung yang harum digunakan dalam produksi minyak esensial dan parfum. (Promono. 2020)


Habitat

    Pohon Tanjung berasal dari wilayah tropis Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Di Indonesia, pohon ini banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, hingga Kalimantan. Pohon ini tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Pohon ini tahan terhadap kondisi tanah yang kurang subur dan bisa tumbuh baik di tanah liat, pasir, dan tanah lempung.


Perawatan

    Penanaman pohon tanjung memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian. Pohon ini sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki drainase baik agar akarnya tidak tergenang air. Penyiraman perlu dilakukan secara rutin, terutama pada masa awal pertumbuhan. Namun, setelah pohon dewasa, ia cukup tahan terhadap kondisi kering. Pemupukan dapat dilakukan dua kali setahun dengan pupuk organik atau pupuk NPK untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Pemangkasan perlu dilakukan secara berkala untuk mempertahankan bentuk pohon dan mencegah pertumbuhan cabang yang tidak diperlukan.


Siti Nurfajriah 


Referensi

H. Pramono, et al., “Pemanfaatan Tumbuhan untuk Bahan Obat Tradisional,” Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 1, No. 2, 2020.


Radha Sarma, et al., "Pharmacological Properties of Mimusops elengi," Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, Vol. 6, No. 3, 2013.