Glodokan tiang - Monoon longifolium

Glodokan tiang - Monoon longifolium

 


Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Genus : Monoon

Spesies : Monoon longifolium atau Polyalthia longifolia


Deskripsi

Monoon longifolium adalah jenis tanaman yang akarnya dapat bertahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh getaran kendaraan, pada cuaca panas tumbuh dapat tumbuh karena di tahan terhadap angin sehingga cocok digunakan sebagai tanaman peneduh jalan yang akan didapat menyerap unsur polutan seperti CO2, NO2, SO2 dan Partikulat Debu (PB) (Ardiyanto, 2014).

Tanaman glodokan tiang merupakan salah satu tanaman berkayu yang memiliki tajuk berbentuk kerucut. Tanaman glodokan tiang memiliki bentuk daun lanset memanjang dengan tepi daun bergelombang dan ujung runcing, permukaan atas dan bawah daun memiliki tekstur licin, daun berwarna hijau tua pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Daun glodokan tiang memiliki ukuran panjang daun 15-23 cm, serta lebar daun yaitu 2,4 - 4,6 cm (Tambaru et al., 2011). 

Menurut Indriastuti (2017), Tanaman glodokan tiang memiliki bunga majemuk yang berbentuk segitiga runcing dengan warna kuning kehijauan. Buah P. longifolia memiliki bentuk lonjong dengan warna dari hijau tua hingga warna ungu kehitaman.


Fungsi 

Tanaman glodokan tiang pada awalnya merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Tanaman tersebut kemudian banyak ditanam sebagai tanaman peneduh jalan di Yogyakarta karena struktur akar dan batangnya kuat dan tanaman ini berpotensi sebagai pereduksi pencemar udara yang baik. Semua jenis tanaman termasuk tanaman glodokan tiang memiliki batas kemampuan untuk mereduksi zat pencemar yang ada di udara (Ahmad, 2014).


Habitat

Monoon longifolium merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dari india. Singh berpendapat bahwa Glodokan tiang atau yang disebut ashok adalah tumbuhan asli india dan Srilanka. Namun, inama ashoka merupakan nama yang telah banyak dikenal di india utara, meskipun nama ashok tersebut berasal dari nama sita ashok. Di indonesia tanaman ini sudah banyak dibudidayakan sebagai salah satu tanaman yang banyak di dijumpai di jalan raya. Habitat dari tanaman ini terdapat di dataran rendah dengan tanah yang gembur, biasanya ditanam di ketinggian kurang dari 1200 mdpl (Heru, 2015). 


Referensi

Ahmad Solihin. (2014). Morfologi Daun, Kadar Klorofil dan Stomata Glodokan (Polyalthia longifolia) Pada Daerah Dengan Tingkat Paparan Emisi Kendaraan yang Berbeda di Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Ardiyanto, Rizqi Dwi, dkk. (2014). Kemampuan Tanaman Glodokan Polyalthia longifolia sonn sebagai Peneduh Jalan Dalam Mengakumulasi PB Udara Berdasarkan Respon Anatomis Daun di Purwokerto. scripta biologica, vol. 1 No.1

Heru Puji Raharjo, dkk. (2015). Pengaruh Tingkat Kepadatan Lalu Lintas dan Waktu Pengamatan yang Berbeda Terhadap Ukuran dan Jumlah Stomata Daun Glodokan (Polyalthia longifolia Sonn). Volume 4 No 1,

Indriastuti, M. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia S.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. In Karya Tulis Ilmiah. SAMARINDA

Tambaru, E., Paembonan, S. A., Sanusi, D., & Umar, A. (2011). Karakter Morfologi dan Tipe Stomata Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota Makassar. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, 1(1), 15–27.