Suji - Dracaena cochinschinensis

Suji - Dracaena cochinschinensis


 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Ordo        : Asparagales
Famili       : Ruscaceae
Genus     : Dracaena
Spesies   : Dracaena angustifolia


Deskripsi
    Suji adalah tumbuhan perdu yang dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 1-3 meter. Batangnya tegak dan bercabang, dengan daun-daun lebar dan panjang yang tumbuh bergerombol di ujung cabang-cabangnya. Daun-daunnya berwarna hijau tua dan memiliki tekstur yang agak mengkilap. Salah satu ciri khas tumbuhan Suji adalah produksi getah merah yang dikenal sebagai "dragon's blood." Getah ini memiliki warna merah pekat dan telah lama digunakan dalam berbagai tradisi budaya sebagai bahan pewarna, zat pengawet, dan dalam pengobatan tradisional. Dragon's blood juga digunakan dalam produk-produk kosmetik dan cat. Suji biasanya ditemukan tumbuh di hutan- hutan tropis dataran rendah, terutama di daerah Asia Tenggara. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di tanah yang cukup lembab dan teduh. Sejak lama, getah dragon's blood dari Suji telah digunakan dalam berbagai praktik tradisional. Di beberapa budaya, getah ini digunakan dalam upacara keagamaan dan penyembuhan. Selain itu, getah Suji juga digunakan untuk melukis, mewarnai kain, dan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan masalah kulit, mengobati luka, dan mengatasi masalah pencernaan. Karena getah dragon's blood memiliki nilai ekonomi dan komersial yang signifikan, tumbuhan Suji kadang-kadang ditanam secara budidaya. Namun, perlu diingat bahwa pemanenan yang berlebihan dapat mengancam populasi alami tumbuhan ini. Karena tumbuhan Suji menghasilkan getah yang memiliki nilai ekonomi, ada kekhawatiran terkait eksploitasi berlebihan yang dapat membahayakan populasi alami. Oleh karena itu, konservasi dan pengelolaan berkelanjutan perlu diterapkan untuk memastikan kelangsungan hidup tumbuhan ini di alam liar.

Fungsi 
    Suji (Dracaena cochinchinensis) memiliki berbagai fungsi dan penggunaan, terutama terkait dengan getah merah yang dihasilkannya, yang dikenal sebagai "dragon's blood. Getah dragon's blood dari Suji telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional oleh beberapa budaya di Asia Tenggara. Getah ini diyakini memiliki sifat antiinflamasi dan penyembuhan, dan digunakan untuk meredakan berbagai masalah kulit seperti luka, bisul, ruam, dan peradangan kulit lainnya. Selain itu, getah ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk masalah pencernaan dan keluhan lainnya. Beberapa budaya di daerah Asia Tenggara menggunakan getah dragon's blood dalam upacara keagamaan, ritual, dan praktik budaya. Getah ini bisa digunakan untuk membantu memurnikan dan membersihkan lingkungan, serta menghubungkan manusia dengan hal-hal spiritual. Getah merah yang dihasilkan oleh Suji telah digunakan dalam industri pewarnaan. Warna merah pekat dari getah ini dapat digunakan untuk mewarnai kain, cat, dan bahan lainnya. Ekstrak atau bahan yang berasal dari Suji, termasuk dragon's blood, telah digunakan dalam produk-produk kosmetik dan perawatan kulit. Beberapa produk kosmetik mengklaim memiliki sifat antioksidan dan meredakan kulit. Dragon's blood digunakan dalam beberapa produk cat dan pelapis sebagai bahan pewarna dan penyembunyi noda. Di beberapa daerah, pengumpulan dan penjualan getah dragon's blood dari Suji dapat menjadi sumber pendapatan bagi komunitas lokal. Ini dapat memiliki dampak ekonomi yang positif dalam skala lokal. Tumbuhan Suji juga memiliki potensi dalam hal pengelolaan lahan dan konservasi. Dalam beberapa kasus, upaya penanaman dan budidaya Suji dapat membantu melindungi populasi alami tumbuhan ini dari eksploitasi berlebihan. Habitat Suji (Dracaena cochinchinensis), juga dikenal sebagai "dragon's blood tree" atau "dragon's blood resin," adalah tumbuhan yang berasal dari keluarga Dracaenaceae. Tumbuhan ini banyak ditemukan di daerah tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan sekitarnya. Nama "dragon's blood" merujuk pada getah merah yang dihasilkan oleh tumbuhan ini dan memiliki penggunaan tradisional dalam berbagai bidang. Perawatan Seperti kebanyakan tanaman berkayu lainnya, tanaman suji bisa menyerap air tanah dengan baik. Jadi penyiraman hanya perlu dilakukan sesekali apabila diperlukan saja. Apabila suji ditanam di pekarangan, maka jangan lupa lakukan penyiangan terhadap gulma dan merampali dedaunan yang kering. Selain itu, lakukan pula pemberian nutrisi berupa pupuk baik pupuk organik atau pupuk buatan secara berkala setiap 1-2 bulan sekali.

Referensi

[1] Budidaya Suji. Diakses dari : https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-dan-menanam-tanaman-daun-suji/. [12 Agustus 2023]

[2] Suji. Diakses dari : http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Suji_102737_p2k-unkris.html/. [12 Agustus 2023].

Penulis:
Nadiatul Fadilah