Buni - Antidesma bunius
TNOP 2023 (DIKBANG X ARKADIA)Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Phyllantaceae
Genus : Antidesma
Spesies : Antidesma bunius
Deskripsi
Buni dalam bahasa ilmiah diberi nama Antidesma bunius (L.) Spreng. Tanaman ini berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 15-30 m, garis tengah batang sekitar 20-25 cm, bercabang banyak dan rindang. Bunga jantan dan betina buah buni masing-masing terletak pada pohon yang berlainan, tersusun dalam bentuk malai. Ukuran bunga betina lebih besar daripada bunga jantan. Warna buah buni mula-mula hijau terang, setelah dewasa menjadimerah. Buah buni tersusun dalam tandan, berbentuk bulat atau bulat telur, bergaris tengah sekitar 3 cm (Lembaga Biologi Nasional 1977).
Fungsi
Buah Buni matang dapat dimakan segar, berpotensi dijadikan minuman segar/syrup. Daun mudanya dapat untuk lalap. Kulit batangnya dapat untuk obat. Pohon Buni cocok untuk reklamasi lahan kritis. Tanaman buni dapat digunakan untuk mengobati flu dan kanker (Micor, 2005). Tanaman buni juga dapat digunakan untuk mengobati kurang darah, darah kotor, hipertensi, jantung berdebar, batuk, sifilis dan kencing nanah (Haryanto, 2009). Buah yang sudah matang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada saluran cerna seperti disentri, diabetes, indigesti dan konstipasi (Kassem et al., 2013), buahnya dapat dikelola menjadi produk yang bermutu dan bernilai ekonomis yaitu salah satunya dijadikan minuman serbuk instan. (Tri Reti, 2011).
Habitat
Antidesma bunius tumbuh liar di wilayah yang lebih basah di India, dari Himalaya ke selatan dan timur, di Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Buni ini mungkin tidak berasal dari Filipina dan Malaysia, tetapi jika demikian halnya, tanaman ini telah diintroduksi pada masa prasejarah, dan telah bernaturalisasi secara luas, sekurang-kurangnya di Filipina. Buni dibudidayakan secara besar besaran di Indo-Cina dan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jawa. Di Malaysia dan Filipina, buni jarang dibudidayakan (Gruèzo, 1997).
Referensi
[1] Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1977. Ubi - Ubian . Balai Pustaka. Jakarta.
[2] Micor JRL, Deocaris C & Mojica E, 2005, Biological Activity of Bignay (Antidesma bunius (L.) spreng) Crude Extract in Artemia salina, Journal Medical Scientist, 5 (3), 195-198
[3] Kassem, M., Hashim, A. dan Hassanein, H.M. (2013). Bioactive of antidesma bunius leaves (Euphorbiaceae) and their major phenolic constituent. European Scientific Journal, DOI:10.19044/ESJ.2013.V9N18P
Penulis:
Adisti Rahmat Priyadi