Dedalu - Salix euxina
TNOP 2023 (DIKBANG X ARKADIA)Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Salicales
Famili : Salicaceae
Genus : Salix L.
Spesies : Salix euxina L.
Deskripsi
Dedalu memiliki getah kulit kayu encer yang berlimpah, getahnya mengandung asamsalisilat dalam jumlah yang tinggi, memiliki kayu lembut yang kuat, dan biasanya mudahdibentuk, cabangnya ramping, dan memiliki akar besar berserat yang sering kali berjenis akarstolinifer. Akar dedalu dikenal akan ketangguhannya yang luar biasa, ukuran, danketahanannya untuk hidup, dan akar pohon dapat dengan mudah tumbuh dari bagian mudah bagian pohon yang berada di udara. Daun biasanya memanjang dengan margin bergerigi, tanaman ini memiliki bentuk daun hijau muda dengan gerigi halus yang mengelilinginya dalam susunan yang rapi dengan panjang sekitar 5-15 cm serta lebar 1-2 cm. (Dickmann et al., 2014).
Fungsi
Pohon dedalu dapat digunakan untuk menyerap logam berat yang mencemari tanah tersebut, Sebagai penyaring alami (biofilter) bagi air limbah. Pohon dedalu perlu memperoleh nutrisi dalam jumlah banyak dan air limbah umumnya mengandung beberapa nutrisi berharga bagi tumbuhan, seperti nitrogen dan fosfor, lalu fungsi pohon dedalu memiliki akar yang besar dan kuat sehingga mampu menahan atau mengikat tanah untuk mencegah erosi, serta menyerap air dalam jumlah banyak untuk mencegah banjir, dan pohon dedalu akan membentuk kanopi yang dapat menjadi peneduh saat musim panas dan membuat suasana semakin sejuk. (Jensen et al., 2009).
Habitat
Tanaman ini hidup di berbagai wilayah tropis seperti Asia serta wilayah subtropis seperti Eropa dan Amerika Utara. Untuk lingkungan tempat tinggal, dedalu paling sesuai tumbuh di tepi sungai dan danau, taman, serta wilayah yang luas agar akar yang dimilikinya dapat menyebar tanpa hambatan maupun dampak negatif bagi sekitar. (Nissim et al., 2015).
Perawatan
Cara merawat pohon dedalu cukup mudah, pohon ini memerlukan pasokan air yang cukup dan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya, jika pohon sudah terlihat rimbun maka dapat dipotong daun dari pohon dedalu tersebut. (Nissim et al., 2015).
Referensi
[1] Dickmann, D. I., & Kuzovkina, J. (2014). Poplars and willows: trees for society and the environment (J. G. I sebrands & J. Richardson, Eds.). CABI.
[2] Nissim, W. G., Jerbi, A., Lafleur, B., Fluet, R., & Labrecque, M. (2015). Willows for the treatment of municipal wastewater: Performance under different irrigation rates. Ecological Engineering. Vol (81). Page: 395-404.
[3] Jensen, J. K., Holm, P. E., Nejrup, J., Larsen, M. B., & Borggaard, O. K. (2009). The potential of willow for remediation of heavy metal polluted calcareous urban soils. Environmental Pollution. Vol (157)(3). Page: 931–937.
Penuslis:
Zhafira Aulia Dini