Ketela Pohon - Manihot esculenta
TNOP2022 (DIKBANG X ARKADIA)Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliohyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot Mill.
Spesies : Manihot esculenta Crantz (USDA, 2018)
Deskripsi
Ketela pohon merupakan jenis tanaman perdu yang dapat hidup sepanjang tahun. Ketela pohon mudah ditanam dan dibudidayakan, dapat ditanam di lahan yang kurang subur, resiko gagal panen 5% dan tidak banyak hama. Tanaman ketela pohon mempunyai umur rata – rata 7 hingga 12 bulan. Ketela pohon mempunyai umbi atau akar pohon dengan diameter rata – rata 5 – 10 cm. Daging umbinya ada yang berwarna putih atau kekuning – kuningan (Richana, 2012). Perbanyakan ketela pohon dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang). Generatif (biji) biasanya dilakukan pada skala penelitian (pemuliaan tanaman) untuk menghasilkan varietas baru. Namun, ketela pohon lazimnya diperbanyak dengan stek batang.
Fungsi
Masyarakat pedesaan telah lama menggunakan ketela pohon sebagai makanan pengganti nasi. Hal ini karena manfaat ketela pohon yang memang mengandung banyak karbohidrat. Selain baik untuk melancarkan pencernaan, ketela pohon alias singkong ini juga berkhasiat menguatkan gigi dan baik untuk kesehatan jantung. Selain dengan cara merebus atau mengukus, ketela pohon juga biasa kita olah menjadi aneka makanan dan camilan yang enak. Seperti dengan menggoreng, dijadikan keripik, dan bentuk olahan lainnya.
Habitat
Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India dan Tiongkok. Tanaman ketela pohon masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berkembang di negara – negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Purwono, 2009). Ketela pohon banyak ditemukan di daerah subtropis dan tropis yang hidupnya tersebar dimana-mana.
Perawatan
Tanaman singkong sebaiknya dirawat agar memperoleh singkong yang berkualitas. Cara melakukan pemeliharaan tanaman singkong dengan pemupukan pada 3 minggu-4 minggu terlebih dahulu atau setelah tanaman singkong telah mengeluarkan tunas dengan daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk. Selain pemupukan, lakukan juga penyiangan atau pembersihan gulma dan gulma yang mengganggu. Gulma harus dikendalikan selama 8 sampai 12 minggu pertama sejak tanam
Referensi
Ikram, M. Sutjiatiningsih, Sri. Dalip, Achmaddin. Soejanto (1993). Sejarah Pengaruh Pelita terhadap Masyarakat Pedesaan di Bengkulu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 58. Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
Willary Futy