Saga - Adenanthera pavonine
TNOP2022 (DIKBANG X ARKADIA)Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Mimosoideae
Genus : Adenanthera
Spesies : Adenanthera pavonine
Deskripsi
Saga merupakan pohon yang memiliki biji kecil berwarna merah dengan batang pohon yang tinggi, dan daun yang lebih kecil. Saga pohon tumbuh tersebar di seluruh nusantara (Yuniarti, 2002) [5]. Pohon Saga dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1 - 600 m di atas permukaan laut.
Fungsi
Saga pohon biasanya digunakan untuk pohon peneduh, tumbuh liar di pekarangan sebagai pembatas, tumbuh baik di daerah tropik, dapat tumbuh di lahan kritis atau berbatu, daerah payau, tidak memerlukan lahan khusus atau di tanah alang-alang, tidak perlu pemupukan dan perawatan intensif (Haryoko dan Kurnianto, 2009 [2]; Becker dkk., 2016) [1]. Selain itu pohon Saga juga memiliki banyak fungsi lainnya, kayunya digunakan untuk bahan kayu bakar, daunnya digunakan sebagai bahan pupuk dan bijinya dapat dibuat menjadi bahan kerajinan tangan (Juniarti, dkk, 2009) [3].
Habitat
Saga pohon termasuk famili Leguminoceae, tumbuhan ini terdapat di Pulau Jawa mulai dari daerah pantai sampai ketinggian 600 mdpl. Tidak tumbuh berkelompok dan tidak begitu menuntut persyaratan tumbuh yang tinggi mengenai kualitas tanah. Habitat dan penyebaran alaminya di Srilangka, Selatan Myanmar, Indo-China, Selatan China, Thailand, seluruh daerah Malesian, Kepulauan Solomon dan Utara Australia. Saga Pohon tumbuh baik di daerah tropika (Soemartono dan Syarifuddin (1980) [4].
Perawatan
Perawatan tanaman saga tidak terlalu sulit. Biasanya untuk mendapatkan tanaman yang tumbuh dengan baik dan sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur, dan drainase diatur dengan baik (Juniarti, dkk, 2009) [3]. Namun untuk pohon saga ini tidak memerlukan pemeliharaan khusus serta mampu tumbuh baik di daerah berbatu, payau ataupun di tanah alang-alang. Tanaman ini mampu tumbuh pada berbagai keadaan topografi selain itu dapat tumbuh pada berbagai kondisi tanah, mulai dari tanah kurang subur hingga tanah yang subur, serta pada tanah yang tergenang air laut/asin (Soemartono dan Syarifuddin (1980) [4].
Referensi
[1] Becker, J., Bahri, S., & Herman, S. (2016). Pembuatan Biodiesel dari Biji Saga (Adhenantera Pavonina) dengan Katalis Padat H-Zeolit. Jom FTEKNIK, 3(1) : 1-5.
[2] Haryoko, M., & Kurnianto, N. (2009). Pembuatan Tempe Saga (Adenanthera pavonia L) Menggunakan Ragi Tepung Tempe dan Ragi Instan. Makalah seminar penelitian. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
[3] Juniarti, Osmeli, D., Yuhernita. (2009). Kandungan Senyawa Kimia, Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Dan Antioksidan (1, 1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) Dari Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.). Makara Journal of Science, 13(1) : 50-54.
[4] Soemartono dan Syarifudin, (1980). Saga Pohon (Adenantera pavonina L). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Litbang teknologi Perbenihan. Bogor.
[5] Yuniarti, N. (2002). Penentuan Cara Perlakuan Pendahuluan Benih Saga Pohon (Adenanthera sp.). Jurnal Manaemen Hutan Tropika, 7(2) : 97-101.
Penulis :
Fathnun Nur Husnina