Darwin black wattle – acacia auriculiformis cunn. ex benth
TNOP 2024 (DIKBANG X ARKADIA)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : magnoliophyta
Subkelas : rosidae
Ordo : fabales
Famili : fabaceae
Genus : acacia
Spesies : acacia auriculiformis cuss. ex benth
Deskripsi
Acacia auriculiformis, juga dikenal sebagai earleaf acacia atau Darwin black wattle, adalah sebuah pohon yang tumbuh cepat.
Pohon ini dapat tumbuh hingga 30 meter (98 kaki) tinggi dengan batang yang bercabang dan berdiameter hingga 50 cm (1,6 kaki).
Daun: Daunnya berbentuk panjang, lebar 1,5-2,5 cm (0,6-1,0 inci), dan memiliki 3-8 urat paralel. Daunnya tebal, lembut, dan melengkung.
Bunga: Bunganya berwarna kuning muda, panjang 8 cm (3,1 inci), dan berpasang-pasangan. Bunganya berbau harum dan beraroma manis.
Fungsi
Digunakan sebagai tanaman hias, pohon peneduh, dan tanaman perkebunan untuk kayu bakar. Kayunya juga digunakan untuk membuat kertas, perabotan, dan alat-alat tukang. Pohon ini juga mengandung tannin yang berguna dalam tanning kulit hewan, Acacia auriculiformis memiliki beberapa manfaat lain seperti sumber makanan bagi burung seperti burung kutilang, myna, dan bulbul, serta digunakan oleh masyarakat lokal untuk berbagai keperluan
Habitat
Tegakan-tegakan alami akasia dapat dijumpai di Australia (Semenanjung Cape York, Queensland, sebelah utara Northern Territory), bagian tenggara Papua New Guinea dan Indonesia (Irian Jaya, Kepulauan Kai). Akasia telah didomestikasi sejak 50 tahun yang lalu, dan telah tersebar luas di kawasan Asia tropis. Akasia tumbuh pada daerah-daerah dataran rendah tropis beriklim lembab sampai sublembab, pada tanah-tanah di sepanjang tepi sungai, pada daerah berpasir di tepi pantai, dataran yang mengalami pasang surut air laut, danau-danau berair asin di dekat pantai, dan dataran yang tergenang air, Daerah penyebarannya memiliki rata-rata suhu maksimum 32--38 °C dan rata-rata suhu minimum 12--20°C. Curah hujan bervariasi antara 760 mm/tahun di kawasan Northern Territory (Australia) dan 2000 mm/tahun di Papua New Guinea, penyebarannya dipengaruhi oleh iklim monson yang musim keringnya dapat terjadi selama 6 bulan.
Referensi
Boro, T. L., Gaol, M. L., & Bessie, O. A. 2020. Analisis Populasi Jenis-Jenis Acacia di Kawasan Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Johannes di Desa Kotabes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang