Belimbing Sayur - Averrhoa bilimbi
TNOP 2023 (DIKBANG X ARKADIA)Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi
Deskripsi
Belimbing wuluh disebut juga sebagai belimbing sayur yang merupakan tumbuhan yang hidup pada ketinggian 5 hingga 500 meter diatas permukaan laut (Rahayu, 2013). Belimbing wuluh berasal dari kepulauan maluku dan menyebar ke seluruh bagian negara Indonesia. Menurut Gendrowati (2015), batang pohon belimbing wuluh memiliki ketinggian mencapai ±15 meter dengan percabangan yang sedikit.
Fungsi
Belimbing wuluh memiliki rasa yang cukup asam dan biasanya digunakan sebagai bumbu masakan atau ramuan jamu. Selain itu, buah ini mengandung banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh. Ada yang memanfaatkan buah belimbing wuluh untuk dibuat manisan dan sirup, sebagai obat untuk sariawan, sakit perut, gondongan, rematik (Rahayu, 2013).
Habitat
Buah belimbing wuluh adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di pekarangan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di Indonesia, Filipina, Sri Langka, Myanmar, dan Malaysia. Kelebihan tanaman ini adalah termasuk salah satu jenis tanaman tropis yang dapat berbuah sepanjang tahun (Rahayu, 2013). Belimbing wuluh terasuk kedalam familia Oxalidaceae.
Perawatan
Perawatan tanaman belimbing wuluh tidak begitu sulit. Sehari setelah penanaman, bibit belimbing wuluh harus diberi naungan baik itu dengan menggunakan atap rumbia atau daun kelapa. Bibit sudah bisa berbunga dan berbuah setelah berumur 3-4 tahun dan berbuahnya tidak terikat pada musim namun setiap waktu sepanjang tahun bisa saja berbunga dan berbuah. Sejak berumur satu tahun, tanaman perlu diberi pupuk tambahan banyaknya sesuai dengan kebutuhan. Terutama umur satu sampai sepuluh tahun pertama. Pohonnya harus mendapat pupuk yang cukup agar tidak kekurangan nutrisi untuk pertumbuhannya.
Referensi
[1] Gendrowati, F. 2015. TOGA Tanaman Obat Keluarga. Edited by Geulis. Jakarta Timur: Padi.
[2] Rahayu, P. (2013). Konsentrasi hambat minimum (khm) buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap pertumbuhan Candida albicans (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Penulis:
Kartika