Srikaya - Annona squamosa

Srikaya - Annona squamosa

 



Klasifikasi Ilmiah

Kingdom          : Plantae

Divisi                 : Tracheophyta

Kelas                 : Magnoliopsida

Ordo                 : Magnoliales

Famili                : Annonaceae

Genus               : Annona

Spesies             : Annona squamosa

 

Deskripsi

      Srikaya memiliki tinggi tanaman antara 264-525 cm, memiliki batang bulat dengan pola percabangan patens, dan memiliki bunga yang berwarna hijau keputihan. Buah srikaya berbentuk bulat mengerucut dengan kulit buah berwarna hijau dan permukaan tidak rata karena memiliki sisik tumpul (Setiono et al., 2013) [5]. Daging buah srikaya memiliki cita rasa unik yakni perpaduan rasa manis, gurih dan aromanya wangi ketika buah mencapai tingkat kematangan penuh (Maldonado et al., 2002) [3]. Tanaman srikaya juga dapat dikembangbiakan secara generatif menggunakan biji maupun secara vegetatif dengan cara okulasi dan sambung pucuk (Suryani, 2011) [6].

 

Fungsi

     Srikaya termasuk tanaman buah istimewa dikarenakan kandungan gizi buahnya yang tinggi dan hampir semua bagian tanaman mempunyai manfaat (Kementrian Pertanian, 2012) [2]. Daun srikaya dapat digunakan sebagai antioksidan, antidiabetik, hepatoprotektif, aktivitas antitumor, dan lain sebagainya. Daun srikaya juga dapat digunakan sebagai biopestisida karena memiliki kandungan senyawa seperti saponin, flavonoid dan tannin, tetapi tidak mengandung senyawa alkaloid (Barve, 2011) [1]. Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2007) [7], memberikan hasil bahwa ekstrak biji srikaya yang juga mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan tanin dapat menghambat pertumbuhan koloni jamur Beauveria bassiana.

 

Habitat

      Annona squamosa atau Srikaya merupakan salah satu famili Annonaceae yang berasal dari Hindia barat, yang kemudian tersebar di Indonesia dan beberapa daerah beriklim tropis lainnya seperti Asia, Amerika sampai ke Afrika (Van Steenis, 2002) [8]. Tanaman Srikaya tumbuh subur pada semua jenis tanah, terutama yang berbatu-batu dan beriklim kering pada ketinggian 0-100 mdpl.

 

Perawatan

      Perawatan untuk tanaman srikaya tidak berbeda jauh seperti perawatan tanaman pada umumnya, penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) apabila musim hujan, penyiraman cukup dilakukan 1 kali sehari ketika media tanam terlihat mengering. Srikaya ditanam dengan jarak 4x3 meter. Ketika tanaman mulai berbuah pada umur 1-2 tahun lebih baik tidak dilakukan pemangkasan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian pada umur 3-4 tahun buah akan tumbuh lebat, dan dapat dipanen setelah buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-120 hari setelah berbunga (Sastrahidayat et al., 1991) [4].

 

Referensi

[1] Barve., D & Pandey., N. (2011). Phytochemical and Pharmacological Review on Annona squamosa Linn. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 2(4).


[2] Kementrian Pertanian. (2012). Srikaya buah manis dengan manfaat luar biasa. (3 Agustus 2022). Retrieved from http://epetani.deptan.go.id


[3] Maldonado, R., Molina-Garcia, A. D., SanchezBallesta, M. T., Escribano, M. I., & Merodio, C. (2002). High CO2 Atmosphere Modulating The Phenolic Response Associated With Cell Adhesion and Hardening of Annona cherimola Fruit Stored At Chilling Temperature. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 50: 7564−7569.


[4] Sastrahidayat, & Soemarno, D. S. (1991). Budidaya Tanaman Tropika. Surabaya: UsahaNasional.


[5] Setiono, D., Parjanto., & Djoar, D. W. (2013). Identifikasi Morfologi Aksesi Srikaya (Annona squamosa) di Gedangsari Gunungkidul. Jurnal Agrosains, 15(2): 32-35.


[6] Suryani, I. (2011). Studi Perkecambahan dan Pertumbuhan Awal Beberapa Aksesi Tanaman Srikaya (Annona squamosa Linn.). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.


[7] Susanto Heri, 2007. Pengaruh Insektisida Nabati Terhadap Viabilitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana Bals. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.


[8] Van Steenis, C. G. J. (2002). Flora untuk Sekolah di Indonesia. Diterjemahkan oleh Moeso Sarjowinoto, Edisi Ke 6. Jakarta: Prodni Paramita.

 


Penulis:

Farah Aulia Rahmah